Posted by : Unknown Rabu, 17 April 2013




1)      Berdasasarkan pengucapan Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a)      Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
ü  Ibu berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”


b)      Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
ü  Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
2)      Berdasarkan jumlah frasa (struktur grametikal) kalimat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a)      Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
*  KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh:   Victoria bernyanyi
.                   S          P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh:   Ika sangat rajin
.                   S          P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh:  Masalahnya seribu satu.
.                             S             P
Kalimat tunggal  dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
·         Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh :  Saya siswa kelas VI.
·         Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :  Adik bernyanyi.

Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh atau lebih.  Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
§  Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
§  Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
§  Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
§   Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
§   Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
§  Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
§   Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.
§  Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.
§  Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
§  Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan
Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:
ü  Victoria akan bernyanyi di Las Vegas.
ü  Masalahnya seribu satu yang belum terpecahkan.
ü  Ika sangat rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

b)      Kalimat majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:

a)      Kalimat majemuk sementara

Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat.
Contoh:
ü  Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
ü  Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
ü   
b)      Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
 Contoh:
ü  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
a)      Kalimat mejemuk campuran

Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
    Contoh:
ü  Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © AHMAD RIFA'I - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -