Posted by : Unknown Selasa, 16 April 2013



a.     
Kalimat efektif memenuhi syarat sebagai berikut:
1.       Kesepadanan dan kesatuan gagasan
Kesepadanan artinya hubugan timbal balik antara subjek dengan predikat, antara predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan yang menjelaskan unsur-unsur suatu kalimat. Kesatuan gagasan artinya bahwa sebuah kalimat harus utuh mengandung satu ide pokok atau satu pikiran (tidak menimbulkan salah paham). Jika sebuah kalimat sepadan dengan idenya, dengan sendirinya struktur kalimatnya jelas.
Berikut ini adalah penjelas tentang kesatuan gagasan dan contohnya.
No.
Bentuk kalimat/ kesatuan gagasan
Contoh
1
Yang jelas kesatuan gagasannya

-          Tunggal






-          Kesatuan gabungan: penghubungnya dan/ lagipula, serta



-          Kesatuan yang mengandung pertentangan: penghubungnya tetapi, namun, meskipun, walaupun


-          Kesatuan pilihan: penghubungnya atau




Kita bisa merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa emosi itu sering kali merupakan tenaga pendorong yang amat kuat dalam tindak kehidupan kita.


Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi, dan telah berangkat dengan pesawat satu jam yang lalu.


Ayah bekerja di perusahaan pengangkutan itu, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaan itu.


Kamu boleh menyusul saya ke tempat itu, atau tinggal saja di sini
2
Yang tidak jelas kesatuan gagasanya
Dengan adanya kenakalan anak-anak yang kadang-kadang sudah merupakan perbuatan kriminal memerlukan perhatian yang cukup serius dari alat-alat negara.

2.      Koherensi yang baik dan kompak
Koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
a.       Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat
BAIK: Adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
TIDAK BAIK: Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing.
Anjing kemarin pagi dikebun adik saya memukul dengan sekuat tenaga.
b.      Kepaduan sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung dan sebagainya.
Contoh:
Interaksi antara perkembangan kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa menentukan bagi pola kepribadian yang sedang berkembang. (tanpa kata bagi).
Sejak lahi manusia memiliki jiwa untuk melawan kepada kekejaman alam, atau kepada pihak lain karena merasa dirinya lebih kuat. (tanpa kepada).
Pola kesalahan semacam ini sering sekali terjadi, terutama bila kita menghadapi bentuk-bentuk yang mirip:
Benar                                                                                                   Salah
-          Membahayakan negara                                               -  Membahayakan bagi negara

-          Berbahaya bagi negara

-          Membicarakan suatu masalah                                     - Membicarakan tentang suatu. . .

-          Berbicara tentang suatu masalah

-          Mengharapkan belas kasihan                                      - Mengharapkan akan belas kasihan

-          Berharap akan belas kasihan

-          Saling membantu                                                        - Saling bantu-membantu

-          Bantu-membantu

3.      Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, unsur pertama menggunakan verba, unsur kedua dan seterusnya juga verba. Jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk berikutnya juga harus nomina.[1]
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:
1).  Kegiatan di perpustaakan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi label.
2).  Kakakmu menjadi dosen atau pengusaha?
3).  Demikianlah agar ibu maklum, dan atas perhatiannya aya ucapkan terimma kasih.
4).  Dalam rapt itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu eningkatan mutu produk, memperbanyak     waktu penyiaran ikan dan pemasaran yang lebih gencar.
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:
1).  kegiatan diperpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog dan pelabelan buku.
2).  Kakakmu sebagai dosen atau sebagai pengusaha?
3).  Demikianlag agar Ibu maklum, dan atas perhatian Ibu saya ucapkan terima kasih.
4).  Dalam rapat ini diputuskan tiga hal pokok, yaitu meningkatkan mutu produk, meningkatkan frekuensi iklan dan lebih menggencarkan pemasaran.
4.      Penekanan
Yang dimaksud dengan penekanan adalah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Cara yang dipakai untuk memberi perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa, yaitu:
a. Dengan meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat,
b. Dengan melakukan pengulangan kata ( repetisi),
c. Denga melakukan pengontrasan kata kunci,
d. Dengan menggunakan partikel/penegas.
Contoh penekanan dengan menempatkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat:
1). Pada bulan Desember kita ujian akhis semester. (bukan akhir noember.
2). Kita akan ujiian akhir semester pada bulan Desember. (bukan merreka)
3). Ujian akhir semester kita tempuh pada bulan Desember. (bukn ujian tengah semester)
Contoh penekanan dengan pengulangan kata:
1). Saya senang melihat panorama alam yang indah; saya senang melihat lukisan yang indah; dan saya juga senang, melihat hasil seni ukir yang indah.
2). Sudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi.
Contoh  penekanan dengan pengontrasan kata kunci:
1)      Penduduk desa itu tidak menghendaki bantuan yang berifat sementara, tetapi bantuan yang bersifat permanen.
Contoh penekanan dengan menggunakan partikel penegas:
1) Hendak pulang pun hari sudah gelap dan hujan pula.
2) Adakah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu.
5.  Kehematan
         Yang dimaksud dengan kehematan ialah menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat tidak bararti harus menghilangkan kata-kata yang dapat memperjelas arti kalimat. Hemat di sini berarti “ekonomis” tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang-ulang subjek, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata-kata, diharapkan kalimat menjadi padat berisi.
a. Contoh kalimat yang tidak hemat kata:
1). Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai petang.
2). Dalam pertemuan yang mana hadir di sana Wakil Gubernur DKI dilakukan suatu perundingan yang membicarakan perparkiran.
3). Manajer itu dengan segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan direkturnya.
4). Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian yang memuaskan, Anda harus belajar dengan sebaik-baiknya.
b. Contoh kalimat yang hemat kata:
1). Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
2). Dalam pertemuan yang dihadiri Waki Gubernur DKI dilakukan perundingan tentang perparkiran.
3). Manajer itu dengan segera mengubah rencana setelah bertemu direkturnya.
4). Agar Anda memperoleh nilai ujian yan memuaskan, belajarlah baik-baik.
6.  Kelogisan
         Yang dimaksud dengan kelogisan ialah mengupayakan agar ide kalimat masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola piker yang sistematis (runtut/teratur dalam penghitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, dan frasa, dapat menjadi salah karena maknanya tidak masuk akal atau lemah dari segi logika. Perhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini:
a. Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambing tergolong anti air).
b. Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. (apa hubungan tinggal di    asrama putra dengan mempunyai anak lelaki?).
c. Uang yang bertumpuk itu terdiri atas pecahan ratusan, puluhan, sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan. (tidak runtut dalam merinci sehingga lemah dari segi logika).
d. Kepaada Bapak Dekan, waktu dan tempat kami persilahkan. (waktu dan tempat tidak perlu dipersilahkan)).
e. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan, selesailah makalah ini tepat pada waktunya. (berarti “modal” untuk menyelesaikan makalah cukuplah ucapan syukur kepada Tuhan.
7.  Ketegasan
         Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat)
Contoh:
1) Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
2) Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)
3) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
4) Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
1) Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
2) Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
1) Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
2) Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.


[1] Keraf, gorys. Komposisi. (Jakarta: Nusa indah. 1994) cetakan X. hal. 47

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © AHMAD RIFA'I - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -